WILUJENG SUMPING..

DUH

Senin, 19 November 2012

musim tak juga pecah diterjang kawanan serangga berebut lelah di utara
lanskap kering ladang jagung juga sisa-sisa api di ladang tebu
menyumpahi matahari yang tak kunjung berhenti berlari
kabut sesaat datang, lalu hilang menelusup dalam celah tanah gersang

wajah ragu menyembul diantara larik-larik gelisah
mripat berkaca-kaca dan rambut terkulai menyapu pundak angkuh penuh luka
namun enggan beranjak seperti lelaki pemabuk kehilangan botol minumnya
sebatang palem tampak renta menunduk dalam udara yang tak lagi bersahabat
bahkan sekedar membawakan secangkir embun saat pagi tersekat
kau cemas bersembunyi diujung labirin waktu
................Lumbungmanik...............


drama malam

Daun bergoyang beriringan
selembut dan segemulai nyanyian bayu
Jangkrik dan belalang tua bersenandung serak
berirama bersama penghuni malam yang lain

Daun tua perlahan tersurut jatuh
tertarik gravitasi tanpa tertahan
dan sang kunang-kunang mengiringinya

Bulan adalah ratunya
gemulai cantik memenuhi semesta
kadang tersipu malu
diambilnya sehelai awan yang kusam menutupi senyumnya

Aroma tanah bercampur hujan sempat tersedut memenuhi cakrawala
dan hilang berkibar oleh dayang dayang malam
tapi tak didunia sana
separuh pekat menutupinya
menjaganya untuk tetap ada dan tak kan hilang

Sedang beribu bahkan berjuta detak kehidupan
saling mengisi dan mengait
hingga fajar menyingsing
menggantinya dengan drama yang lain
tapi biarkanlah drama ini terjadi

Karena aku menikmatinya
kala dunia yang kutunggu tak jua sampai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar