hujankah itu, yang membawaku terbang
merenangi awan, menepi pada pelangi
lalu kulukis wajah kekasih di langit
hujankah itu, yang meruangkanku
dalam diskusi sepi, antara aku dan bayanganmu
di sini, di titian detak jarum jam
yang menabur sunyi
hujankah itu, yang tiba-tiba menuntunku
melukiskan engkau dalam balutan kata
hujankah itu, yang menurunkan kata-kata
menggenang di atas kertas
meluap merupa sajak-sajak mistis
tentang hujan yang menyulap
seorang perawan menjadi penyair
atau seorang jejaka merupa melankolis
hujankah itu, semuanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar